Makesta Wonogiri Sebagai Tongkat Perjuangan
Keberhasilan suatu
organisasi tidak hanya aakan diukur dari selama periode organisasi tersebut
dijalankan. Akan tetapi dari seberapa cerdas dan kreatif organisasi tersebut
melukis kader seseni dan sehati-hati mungkin dalam menjalankan biduk organisasi
ke depannya (Husna Assyafa, PC IPPNU Wonogiri)
Seminggu
yang lalu, PC IPNU-IPPNU Wonogiri gencar melakukan kegiatan pengkaderan. Jarak
antara satu kecamatan menuju kecamatan lain yang sebenarnya memakan waktu tidak
singkat juga medan yang tidak mulus, tidak lagi menjadi sebuah perhitungan.
Periode ini, Wonogiri mulai bangkit dengan harokahnya. Bendera IPNU
IPPNU, NU siap memenuhi lebatnya hutan yang terdampar, juga tingginya
gunung-gunung yang menjulang.
Setelah
kesuksesan makesta yang diadakan oleh PAC IPNU IPPNU Kismantoro (23-24/12) di
Pondok Pesantrrn Sunan Gunung Jati, serta Makesta raya Zona 3 yang diadakan PC
IPNU IPPNU Wonogiri bertempat di Girimarto. Seminggu berikutnya jadwal di
Wonogiri dipadati oleh pembentukan PAC-PAC IPNU-IPPNU di beberapa titik
kecamatan. Sementara waktu, PAC yang terbentuk adalah PAC IPNU-IPPNU
Kismantoro, Purwantoro, Jatisrono, dan PR Girimarto.
Tidak
hanya berhenti di situ, akan tetapi januari mendatang makesta akan kembali digelar
di Jatisrono. Ini sebagai bukti juga tonggak kebangkitan IPNU IPPNU yang ada di
Wonogiri setelah sekian lama dinyatakan mati suri, tanpa nafas perjuangan dan
denyut pergerakan. IPNU-IPPNU Wonogiri telah siap untuk maju, bangkit serta
menegakkan semboyan Belajar, Berjuang, Bertaqwa.
Penulis
bernama Husna Assyafa pencinta kopi, buku, musik, dan seluruh karya-karya
kesenian. Penulis adalah peternak mimpi-mimpi yang sangat bangga saat seluruh
impiannya hanya dianggap kegilaan oleh orang lain. Karena pada dasarnya, suatu
pembicaraan ibarat secangkir kopi ada ampas yang harus ditinggalkan di
dasarnya.
0 Response to "Makesta Wonogiri Sebagai Tongkat Perjuangan"
Posting Komentar